Permodalan Pengadaan Obat di Apotek: Tantangan dan Solusi Efektif

Des 04, 2023

Saat melakukan pengadaan obat di apotek, tentu ada modal yang dibutuhkan. Apalagi untuk apotek baru, tidak bisa melakukan pembelian produk dengan sistem pembayaran tempo (kredit). 


Mereka setidaknya harus melakukan tiga kali
order dengan pembayaran tunai, baru bisa mengajukan kredit. Ini dapat memberatkan apotek baru, yang mana cash flow keuangannya belum stabil. Mereka terpaksa harus menyiapkan modal yang besar di awal. 


Tidak hanya bagi apotek baru, apotek yang sudah berjalan tahunan pun punya batas (limit) kredit dari distributor obat (PBF). 


Ketika
demand tinggi, apotek harus menambah kuantitas pengadaannya. Namun, jika limit kreditnya habis – mereka tidak bisa melakukan sistem pembayaran tempo ke PBF. Mau tidak mau, apotek harus membeli stok produk secara cash


Baca juga:
Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Membuka Apotek?


Nah, berikut ulasan seputar tantangan dan solusi untuk permodalan pengadaan obat di apotek. Simak, yuk!   


Biaya pengadaan obat di apotek

Sebagai pemilik apotek atau klinik, pasti kamu tahu kalau biaya pengadaan adalah biaya dengan persentase terbesar pada anggaran modal usaha apotek. Paling tidak untuk pengadaan obat, menghabiskan sekitar 70% dari total modal usaha apotek. 


Meski begitu, persentase tersebut adalah wajar karena stok obat merupakan aset berjalan yang terus berputar. Sehingga diharapkan perputaran stok selalu sehat, agar tidak ada modal yang tertumpuk begitu lama pada stok yang belum terjual. 


Selain itu, untuk memperlancar perputaran stok, pihak apotek bisa menggunakan
analisis pareto dalam perencanaan pengadaan berdasarkan skala prioritas. Produk yang berkontribusi besar terhadap profit bisnis, harus didahulukan agar ketersediaannya di apotek selalu mencukupi. Dengan begitu, target profit bisnis bisa selalu tercapai. 


Tantangan permodalan untuk pengadaan

Beberapa tantangan apotek atau klinik saat melakukan pengadaan stok, seperti:

  1. Pembayaran harus cash kepada supplier obat (PBF).
  2. Pembayaran tempo ke supplier baru bisa diakses setelah minimal transaksi tiga kali tunai (COD).
  3. Apotek/klinik punya keterbatasan modal untuk membayar pengadaan stok secara tunai.
  4. Jangka waktu tempo yang diberikan supplier terbatas.


Baca juga:
Kamu Pilih Mana, Bisnis Franchise Apotek atau Apotek Mandiri? Ini Dia Plus - Minusnya!


Solusi efektif untuk permodalan pengadaan obat

Beberapa tantangan di atas dapat diselesaikan dengan akses permodalan untuk pengadaan obat di apotek. Ketika kamu memanfaatkan aplikasi pengadaan apotek seperti Farmacare Order, kamu bisa sekaligus mendapat akses permodalan yang mudah dan cepat. 


Kamu tidak perlu lagi khawatir memikirkan modal untuk pengadaan, karena Farmacare Order telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan fintech (
financial technology) yang dapat memberi akses kredit saat kamu melakukan pembelian barang di PBF. 


Jenis pinjaman yang diberikan kepada pemilik bisnis apotek adalah pinjaman produktif dari perusahaan fintech legal, untuk pembiayaan mendirikan usaha, ekspansi bisnis, dan pengadaan stok barang.


Perbedaan pinjaman legal dan ilegal

Kamu sebagai pelaku bisnis apotek, tidak perlu khawatir karena perusahaan fintech yang bekerja sama dengan Farmacare telah dijamin legal. 


Memang apa perbedaan antara fintech legal dan ilegal?

Legal First Name
Terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak terdaftar/tidak berizin dari OJK.
Tidak pernah menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi. Menggunakan SMS/Whatsapp/Website dalam memberikan penawaran.
Bunga dan biaya pinjaman bersifat transparan. Bunga atau biaya pinjaman serta denda, tidak jelas.
Mempunyai layanan pengaduan konsumen (borrower). Ada ancaman teror atau intimidasi bagi peminjam yang tidak bisa membayar.
Identitas perusahaan dan alamat kantor jelas. Meminta akses ke seluruh data pribadi yang ada di smartphone peminjam.
Pihak penagih wajib memiliki sertifikasi penagihan yang diterbitkan oleh AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia).


Tips bijak mengajukan pinjaman bisnis


Pertama, ketika kamu membutuhkan kredit untuk pembelian stok obat, pastikan pinjaman yang diajukan hanya sesuai kebutuhan dan kemampuan bayar. Kamu bisa memperkirakan kemampuan bayar dari transaksi penjualan (kas masuk).


Kedua
, pastikan kamu memilih tenor (jangka waktu) pinjaman yang sesuai. Misal, untuk produk obat fast moving – tenor pinjaman bisa lebih singkat (1 - 2 minggu). Lalu, untuk produk slow moving seperti obat resep – tenor pinjaman bisa dibuat lebih panjang (1 - 3 bulan).   


Ketiga,
pilih platform yang sudah terdaftar dan berizin OJK. Agar hak-hak kamu sebagai borrower dapat terlindungi


Keempat
, cari tahu besaran bunga, biaya admin, serta tenor pinjaman sebelum mengajukan. Pilih yang paling kompetitif agar tidak memberatkan keuangan bisnis apotek


Kelima,
buat kalender pembayaran tagihan agar tidak terlambat membayar tagihan yang sudah jatuh tempo untuk menghindari denda. Sebab, denda membuat nilai pinjamanmu menjadi lebih besar, terlebih akan mempengaruhi skor kredit kamu di SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan). 


Keenam
, jangan mengambil pinjaman baru bila masih ada utang lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan utang, yang berisiko membuat kamu kesulitan melunasinya.


Ketujuh
, gunakan pinjaman sebagai back up untuk kondisi darurat saja. Misal, saat ingin membuka apotek cabang dan butuh stok barang, saat limit kredit di PBF sudah habis, atau saat high demand dan butuh stok barang lebih banyak dari biasanya.   


Cara pengajuan pinjaman untuk pengadaan

Produk pinjaman akan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis apotek, seperti berupa fasilitas paylater dari Modalku. 


Fasilitas Modalku Paylater, digunakan untuk pengadaan barang di apotek dengan limit pendanaan hingga Rp100 juta, jangka waktu 30 hari, dan bunga pinjaman sebesar
2,5% flat per bulan


Alur Pinjaman

  1. Pelaku bisnis apotek membeli stok barang di PBF.
  2. Ajukan pembiayaan menggunakan fasilitas paylater.
  3. Modalku akan mencairkan atau membayar barang pesanan kamu kepada PBF. 
  4. Kamu tinggal mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang dipilih.


Cara Pengajuan

  1. Daftar melalui www.modalku.co.id/farmacare.
  2. Upload dokumen yang dibutuhkan, seperti purchase order atau surat pesanan ke PBF.
  3. Pengajuan kamu akan dianalisis oleh tim kredit dalam dua hari kerja.
  4. Jika pengajuan diterima oleh Modalku, kamu akan mendapatkan email berupa kontrak (perjanjian) yang perlu ditandatangani.
  5. Jika sudah melakukan tanda tangan perjanjian, maka fasilitas paylater kamu sudah aktif dan bisa digunakan kapan saja. 
  6. Modalku tidak mengenakan charge apapun selama fasilitas paylater tidak kamu gunakan.     
  7. Jika kamu ingin menggunakannya, fasilitas paylater dapat digunakan untuk bertransaksi di Farmacare Order dengan jatuh tempo (tenor) pelunasan hingga 30 hari. 


Selain dengan Modalku, Farmacare juga bekerja sama dengan
Reliance dalam memberi akses pendanaan untuk pengadaan obat di apotek. Reliance memiliki limit pendanaan hingga Rp500 juta, dengan jangka waktu (tenor) 1 minggu sampai maksimal 3 bulan. Temukan cara mudah mendapat limit tempo Reliance di sini


Nah, sekarang tak perlu lagi pusing mikirin modal untuk pengadaan stok, karena dengan
Farmacare Order semua jadi gampang. Gampang ordernya, gampang pula bayarnya. Yuk, daftar Farmacare Order sekarang! 

Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Selisih Stock Opname
24 Oct, 2023
Selisih stock opname bila terus dibiarkan dan tidak dievaluasi akan merugikan bisnis apotek, lho! Yuk, simak penyebab dan tips mengatasinya di sini!
Postingan Lainnya
Share by: