Hari Kesehatan Nasional, yuk, Apoteker Tunjukkan Aksi Nyata ke Masyarakat!

Nov 12, 2022

Praktisi apoteker sebagai pelayan kesehatan di lini terdekat dengan masyarakat, punya tanggung jawab besar dalam memberikan edukasi. Terutama soal penggunaan obat, agar pasien/pelanggan mendapat bantuan kesehatan yang tepat. Selain meracik obat yang diresepkan dokter, apoteker harus bersedia memberi konsultasi seputar penggunaan obat (dosis, efek samping, sampai penggantian jenis obat) agar pengobatan jadi lebih aman dan efektif. Nah, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional – Farmacare ingin berbagi insight seputar mitos atau persepsi yang keliru di tengah masyarakat dan menjadi pe-er pelaku kesehatan (seperti apoteker) untuk memberi edukasi yang benar agar layanan kefarmasian jadi lebih sesuai. Kira-kira apa saja? Yuk, simak ulasannya!


Mitos masyarakat: Mengira semua penyakit bisa sembuh hanya dengan minum antibiotik

Ketika datang ke dokter pas lagi demam, seringkali pasien diberi resep antibiotik dan sembuh. Besok-besok kalau demam lagi, pasien pengennya minum antibiotik saja biar cepat sembuh. Padahal dokter meresepkan antibiotik kepada pasien yang sakit karena adanya infeksi bakteri (seperti radang tenggorokan, tipes, diare, pneumonia), dan menimbulkan gejala demam. Sedangkan, penyakit yang disebabkan oleh virus – tidak tepat diberi antibiotik. Artinya, tak semua penyakit bisa sembuh hanya dengan minum antibiotik. 


Sekarang antibiotik pun tak lagi dijual bebas. Harus ada resep dokter bila ingin membelinya di apotek. Kenapa? Masyarakat sering menyepelekan risiko terjadinya kekebalan terhadap antibiotik (resistensi) yang meningkat, bila dikonsumsi sembarangan. Efektivitas antibiotik pada tubuh bisa menurun saat terjadinya resistensi. Makanya ada dosis dan aturan konsumsi yang harus dipatuhi masing-masing pasien agar antibiotik manjur dan pasien sembuh. Jadi, pastikan kamu memberi antibiotik hanya ke pelanggan yang membawa resep dokter, ya!


Mitos masyarakat: Memberi obat dewasa ke anak-anak biar irit dan nggak repot

Persepsi lain yang keliru adalah obat mama-papa bisa sekalian untuk anaknya, tinggal kurangi aja dosisnya. Eitts, coba perhatikan lagi kemasan obat. Biasanya tercantum batasan umur yang boleh mengkonsumsi obat tersebut, misal 6 - 12 tahun. Itu artinya, anak usia di bawah 6 tahun tidak boleh meminumnya. Menurut dr. Reza Fahlevi dilansir dari klikdokter.com menyebut, ada kandungan dalam obat-obatan orang dewasa yang tidak aman untuk anak, misal DMP. Contoh pada obat batuk dewasa mengandung kodein, senyawa yang tidak aman untuk anak-anak dalam dosis tertentu. Jadi, ingatkan ke pelangganmu jangan beranggapan kalau obat orang dewasa lebih manjur untuk anak-anak karena mengandung lebih banyak zat aktif. Itu bukan pembenaran dari alasan biar irit dan nggak mau repot.


Ditambahkan oleh ahli farmasi L. Rowe (linisehat.com), meski orang dewasa bisa meminum obat anak-anak bebas edar, hal ini tidak berlaku sebaliknya karena dapat memberikan efek negatif pada kesehatan anak. Bahkan, obat diresepkan secara khusus sesuai berat badan anak dan hanya boleh digunakan untuk anak tersebut saja. Karena itu, penting bagimu sebagai seorang apoteker untuk bisa mengedukasi hal ini kepada para pelanggan. 


Mitos masyarakat: Sebal bila efek obat tidak manjur, tapi di orang lain manjur

Ini juga yang suka buat seseorang nge-judge suatu obat kualitasnya buruk karena nggak berkhasiat apa-apa. Apalagi kalau temannya juga pakai produk yang sama, tapi bisa manjur. Pikiran negatif mengira telah menerima obat palsu, bisa saja muncul. Nah, persepsi ini yang harus kamu luruskan agar tidak terjadi salah paham. 
Hal ini disebut variasi efek obat karena kerja obat di dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Apa saja faktornya?

  • Ukuran tubuh
    Ukuran/berat badan seseorang mempengaruhi berapa banyak dosis yang harus diberikan. Biasanya ukuran dosis obat orang dewasa yang dijual bebas, menggunakan standar berat badan 70 kg dan tanpa gangguan organ. Jadi, jika seseorang punya ukuran tubuh jauh lebih kecil atau lebih besar dari standar tersebut – kemungkinan efek obat jadi akan berbeda. Kalau obat resep dokter biasanya sudah disesuaikan dengan berat badan masing-masing pasien.
  • Usia
    Usia berhubungan dengan kondisi organ ginjal dan hati. Jika kerja organ tersebut sudah tidak maksimal, sisa obat yang dibuang dari dalam tubuh berkurang dan menyebabkan efek kerja obat jadi lebih lama. 
  • Toleransi Tubuh
    Jika sering mengkonsumsi obat terus-menerus dalam jangka panjang, menyebabkan terjadinya toleransi yang membuat tubuh menjadi kebal terhadap obat alias jadi tidak mempan. Jadi bukan salah obatnya yang tidak bereaksi. 
  • Cara Penyimpanan Obat
    Meski sepele, tapi salah-salah menyimpan obat bisa membuat khasiatnya berkurang. Perhatikan kemasan obat untuk aturan penyimpanan yang benar agar mutunya tetap terjaga.
  • Kondisi Psikologis
    Dikenal dengan
    the placebo effect, yang mana efek obat ditentukan oleh bagaimana mentalitas atau pemikiran pasien memandang obat yang dikonsumsi. Jika mereka meragukan khasiatnya, tubuh jadi ikut-ikut tidak merasakan efeknya. 


Mitos masyarakat: Jamu bisa menyebabkan kanker

Anggapan kalau jamu bisa menyebabkan kanker, juga keliru. Kemenkes RI dilansir dari antaranews.com menyebut, saat ini masih banyak masyarakat salah persepsi dan mengaitkan suatu penyakit diderita akibat salah mengkonsumsi jamu. Padahal dengan rutin mengkonsumsi jamu dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina, termasuk bagi para penderita kanker. Jamu juga lebih aman dikonsumsi jangka panjang sebagai upaya preventif atau pencegahan penyakit. 


Saat ini juga sudah banyak obat herbal yang berbahan dasar jamu dijual di pasaran. Asal punya izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta lulus uji praklinik – obat herbal tersebut bisa menjadi opsi tambahan (di luar obat kimia) yang juga berkhasiat dan aman. Penting juga untuk kamu mengedukasi tentang hal ini, ya. Biar permintaan obat herbal tak turun pamor.


Edukasi yang tepat ke pelanggan/pasien, ditambah praktisi apoteker yang komunikatif, jadi tips buat apotek ramai pembeli, lho. Sekaligus sebagai bentuk partisipasi untuk melakukan aksi nyata dalam perayaan Hari Kesehatan Nasional. Nah, agar kamu bisa fokus memberikan pelayanan yang maksimal, untuk urusan operasional apotek serahkan saja ke Farmacare. Farmacare adalah solusi simpel dan cerdas yang membantu Anda mengelola operasional dengan pemanfaatan software apotek. Manfaatkan Uji Coba Gratis dengan daftar Free Trial sekarang!



Referensi:

dr. Rizal Fadli. 2 Agustus 2021. Mengapa Membeli Obat Antibiotik Harus dengan Resep Dokter?. Halodoc.com (Blog): https://bit.ly/3TbgvYA

Tri Yuniwati. 21 Agustus 2021. Bolehkah Anak Minum Obat Batuk Dewasa? Ini Kata Dokter. Klikdokter.com (Blog): https://bit.ly/3fMx27D 

Setyaning Pawestri. 6 November 2021. Amankah Orang Dewasa Minum Obat Anak-Anak?. Linisehat.com: https://bit.ly/3hkK3pl 

Yovita Diane. 16 November 2016. Mengapa Efek Obat Bervariasi pada Setiap Orang?. Guesehat.com:  https://bit.ly/3FQvBQd

M. Zulfikar. 30 Januari 2020. Kemenkes: Banyak Masyarakat Salah Persepsi Terhadap Jamu. Antaranews.com: https://bit.ly/3E4iGJg 

Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: