Perhatikan! Ini Dia 6 Aspek Kemitraan Apotek agar Minim Konflik

Apr 17, 2023

Faktanya, jumlah dokter di Indonesia masih belum memadai. Hanya tersedia 6,23 dokter per 10.000 penduduk, sehingga apotek jadi alternatif tempat konsultasi kesehatan bagi masyarakat. Apotek harus menyediakan setidaknya satu apoteker, yang bertugas sebagai caregiver, decision maker, leader, teacher, sekaligus entrepreneur


Seorang apoteker, bisa sekaligus merangkap sebagai pemilik bisnis apotek (PSA). Bahkan, kamu bisa menjalankan kemitraan apotek, berkolaborasi dengan rekan bisnis atau rekan apoteker lain. Cara ini menjadi strategi agar bisnis apotek tumbuh lebih cepat. 


Manfaat dan risiko kemitraan bisnis apotek

Saat kamu memutuskan menjalankan kemitraan apotek, ada manfaat dan risiko yang harus dihadapi. Apa saja?


Manfaat kemitraan apotek

Ada sejumlah manfaat yang bisa kamu peroleh dari kemitraan bisnis apotek, seperti:

  1. Bisa mengkombinasikan keahlian dan sumber daya yang berbeda-beda.
  2. Memperoleh potensi keuntungan lebih baik dalam hal pengadaan barang, pengurusan perizinan, dan branding apotek. 
  3. Mempermudah replikasi kerja sama apotek selanjutnya, saat ada pemodal/mitra baru. 


Risiko kemitraan apotek

Tak hanya manfaat, ada sejumlah risiko yang perlu diantisipasi ketika kamu menjalankan kemitraan bisnis apotek, seperti:

  1. Waktu dan biaya tambahan untuk mengelola apotek kerja sama, seperti untuk setup badan usaha, perjanjian/kontrak, manajemen pengelolaan bisnis, dll.
  2. Adanya kemungkinan perselisihan.
  3. Pengambilan keputusan cenderung lebih lama karena harus atas persetujuan semua pihak. 


Untuk mengantisipasi risiko kerja sama bisnis di atas, kamu harus benar-benar yakin dengan integritas calon rekan bisnis. Kesamaan visi - misi juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai risiko yang diperoleh, lebih besar dari manfaatnya. 


Baca juga:
4 Cara Punya Usaha Apotek Sendiri dengan Modal Kecil


Cara lain yang bisa kamu lakukan agar kemitraan bisnis apotek berjalan sukses adalah dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:


Aspek-aspek kemitraan dalam bisnis apotek

Setidaknya ada enam aspek yang perlu kamu diskusikan lebih dulu dengan calon mitra bisnis apotek, sebelum memulainya. Simak pembahasan lengkapnya melalui E-Book Farmacare: Kerja Sama Usaha Apotek, dan ulasan di bawah ini!


Penyelarasan ekspektasi

Agar tidak saling menyalahkan di belakang, kamu dan calon rekan bisnis harus menyamakan ekspektasi. Sehingga saat menemukan obstacle, kesepakatan penentuan solusi lebih mudah tercapai. Apa saja potensi kendala yang mungkin dihadapi?

  1. Proses pengurusan izin → izin lama keluar/tidak keluar sama sekali.
  2. Pengadaan barang → banyak stok mati karena belum tahu pola konsumsi masyarakat sekitar apotek.
  3. Siklus bisnis → ada kalanya apotek sepi pengunjung dan sulit mencapai target omset. 
  4. Modal → perlu adanya tambahan modal di luar prediksi.


Ketika calon rekan bisnismu tergolong baru di dunia farmasi, mereka terkadang masih asing dengan jalannya bisnis apotek beserta dinamikanya. Oleh karena itu, diperlukan pembahasan lebih mendalam seputar ekspektasi dan tantangan bisnis apotek. 


Formalisasi kerja sama

Ada beberapa jenis model kerja sama apotek, seperti bagi hasil atau franchise apotek. Kalau ditanya, “Berapa harga franchise apotek?” – tentu besar modalnya berbeda-beda. Dilansir dari Bisnis.com, modal bisnis franchise seperti Apotek Pharma Century sekitar Rp400 juta. Namun itu masih di luar biaya-biaya seperti gaji pegawai, renovasi tempat usaha, perlengkapan dan peralatan apotek, furniture dan sarana display, perizinan, dan neon sign.


Model bisnis
franchise juga menyertakan biaya bulanan. Seperti franchise Apotek K-24 yang membebankan biaya bulanan sebesar 1,5% dari omset yang diperoleh apotek setiap bulan. Yang biasa disebut juga dengan bagi hasil omset (revenue sharing). Namun, bila kamu dan calon rekan bisnis memilih membangun apotek kerja sama dari nol (bukan franchise), bagi hasil omset/laba bersih harus dilakukan secara proporsional.


Ada juga model kemitraan berupa pinjaman, dengan membagi rata jumlah pengembalian pokok dan bunga pinjaman. Serta, model penyertaan modal (
crowdfunding) dengan pembagian hasil dalam bentuk dividen.      


Kontribusi tiap pihak

Masing-masing mitra akan memberi kontribusi dalam bentuk yang berbeda. Berikut adalah cara umum untuk menerjemahkan kontribusi setiap mitra dengan tolak ukur yang sama.

Jenis Kontribusi Konversi ke Nilai Uang
Dana tunai Dinilai dalam mata uang Rupiah
Tempat Dinilai berdasarkan harga pasar sewa tempat lokasi sekitar apotek
Fasilitas Dinilai dari nilai perolehan (harga beli) dikurangi depresiasi
sediaan farmasi Dinilai dari total nilai sediaan farmasi
perizinan Dinilai berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan izin
Waktu/keahlian Dinilai sesuai standar gaji apoteker/manajer/TTK/pegawai

Masing-masing kontribusi harus bisa dikonversi menjadi nilai mata uang (Rupiah) agar memudahkan perhitungan persentase kepemilikan. Sehingga pembagian profit semua mitra dapat dilakukan secara proporsional. 


Pembagian keuntungan

Untuk aspek pembagian keuntungan, lebih mudah dijelaskan menggunakan contoh berikut:


Apt. Aris dan Ibu Ria berteman sejak SMP. Ibu Ria adalah seorang wirausaha dan tertarik membuka bisnis apotek. Namun, karena tidak punya
background pendidikan apoteker, dia bermitra dengan Apt. Aris untuk membangun apotek kerja sama, dengan pembagian kontribusi sebagai berikut:   

Apt. Aris Ibu Ria
Waktu 20 jam per minggu selama setahun setara dengan Rp48 juta (dinilai sesuai standar gaji apoteker), Sediaan farmasi senilai Rp52 juta Dana tunai senilai Rp150 juta Sewa ruko per tahun setara harga pasar senilai Rp30 juta
Total kontribusi Apt. Aris adalah Rp100 juta Total kontribusi Ibu Ria adalah Rp180 juta

Mereka memutuskan membentuk PT (Perseroan Terbatas) dengan komposisi saham: 

  • Apt. Aris → 35,71% (Rp100 juta : Rp280 juta)
  • Ibu Ria → 64,28% (Rp180 juta : Rp280 juta)


Nah, setelah berjalan selama satu tahun, bisnis apotek mereka memperoleh dividen sebesar Rp10 juta. Pembagian keuntungan yang proporsional akan dibagi sesuai komposisi saham mereka masing-masing. Ibu Ria memperoleh profit sebesar Rp6.428.000,- dan Apt. Aris mendapat profit sebesar Rp3.571.000,-. 


Baca juga:
4 Cara Membuka Apotek Cabang yang Mudah Dikelola dan Sukses


Manajemen konflik

Potensi konflik yang perlu dijabarkan dalam kontrak kerja sama, di antaranya seperti:


  1. Konflik waktu, berkaitan dengan dedikasi masing-masing pihak terhadap bisnis yang dijalankan bersama.
  2. Konflik kepentingan, berkaitan dengan penetapan standar etiket ketika salah satu pihak punya PBF atau apotek lain yang bersaing dengan apotek kerja sama. 


Selain itu, perlu juga diputuskan bagaimana mekanisme manajemen konflik yang akan dilakukan. Misal, dengan menyampaikan secara langsung. Atau, membuat mekanisme penyelesaian masalah, seperti menentukan frekuensi pertemuan untuk berdiskusi dan metode yang dipakai dalam bermusyawarah. Selain itu, perlu menyepakati strategi ‘
exit’ ketika konflik yang dihadapi tak kunjung menemukan jalan keluar. 


Transparansi pengelolaan operasional

Setiap mitra harus mendapat akses yang sama ke laporan bulanan, meliputi catatan penjualan, margin, kartu stok, stock opname, analisis pareto untuk pengadaan barang, dan data operasional lainnya. Akses yang diperoleh semua mitra harus real time agar lebih transparan dan meminimalisir kecurigaan. Juga perlu untuk menetapkan jadwal meeting rutin dan jadwal visit ke outlet, agar tercipta sinergi pengelolaan apotek yang baik. 


Biar kamu dan calon mitra bisnis apotek bisa memperoleh akses ke apotek secara adil dan transparan, manfaatkan bantuan software apotek seperti
Farmacare. Semua mitra akan memperoleh akses secara real time ke manajemen apotek, sehingga pengelolaan kemitraan apotek jadi lebih simpel dan mudah. Yuk, daftar Uji Coba Gratis sekarang, untuk buktikan manfaatnya! 



Referensi: 

Jessica Gabriela S. 31 Agustus 2021. Segini Biaya Beli Franchise Apotek K-24 dan Cara Daftarnya. Bisnis.com: http://bit.ly/40u8AtC 

Permodalan Obat di Apotek
04 Dec, 2023
Pengadaan obat di apotek membutuhkan modal yang tidak sedikit. Farmacare punya solusi untuk tantangan tersebut. Temukan di sini!
Pengadaan Obat di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 30 Nov, 2023
Tingkat efektivitas pengadaan obat di apotek bisa diukur menggunakan beberapa tolak ukur yang bisa kamu temukan di sini! Simak, yuk!
Mitos atau Fakta Penggunaan Obat
oleh Farmacare CX 27 Nov, 2023
Selamat Hari Kesehatan Nasional. Yuk, maksimalkan edukasi ke masyarakat dengan meluruskan mitos atau fakta penggunaan obat berikut!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 23 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Pengadaan Barang di Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 20 Nov, 2023
Bagaimana kamu tahu kalau pengadaan barang di apotek sukses? Berikut tolak ukur yang bisa diperhatikan. Simak, yuk!
Bisnis Apotek
oleh ditulis oleh Gina Dwi 16 Nov, 2023
Overstock, understock, dan deadstock sebaiknya bisa diminimalisir agar bisnis apotek tetap sehat. Yuk, cari tau tentang jenis status stok tersebut di sini!
Golongan Obat
13 Nov, 2023
Penanganan golongan obat keras harus diperhatikan agar kualitasnya terjamin dan tak berpotensi disalahgunakan. Yuk, simak tips-nya di sini!
Obat Kedaluwarsa di Apotek
31 Oct, 2023
Obat kedaluwarsa di apotek wajib dihindari karena sangat berbahaya bila sampai ke tangan konsumen. Apa bahayanya dan gimana tips pencegahannya? Simak di sini!
Harga Jual Obat
27 Oct, 2023
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi harga jual obat di apotek. Kira-kira apa saja? Yuk, cari tahu di sini beserta cara menghitungnya!
Postingan Lainnya
Share by: