Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Halo Farmapreneur,
Terima kasih atas ketertarikan kamu pada Farmacare! Permintaan kamu sudah diterima dan kamu akan dihubungi tim kami dalam 1x24 jam di hari kerja.
Tahap selanjutnya, kamu akan kami tawarkan untuk menjadwalkan sesi demo aplikasi (gratis). Pada sesi ini, kamu akan dijelaskan secara detail mengenai:
Setelah sesi demo selesai, kamu akan dibuatkan akun trial selama 7 hari.
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi sales kami pada nomor 0812 8833 2296 (WA & Telp.)
Sampai berjumpa di sesi demo!
Salam,
Tim Farmacare
Ups, ada masalah dalam mengirimkan pesanmu. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Apotek punya peran yang sangat penting dalam menjamin kesehatan masyarakat di sekitarnya. Siapa saja yang sakit, bisa datang ke apotek untuk mencari obat agar segera sembuh. Di luar dari itu, apotek adalah sebuah bisnis yang juga harus memperhatikan aspek keuangan, seperti efisiensi dan profitabilitas.
Karena itu, salah satu upaya untuk bisa mencapainya adalah dengan melakukan manajemen apotek. Manajemen apotek menjadi tanggung jawab – tidak hanya pemilik, namun juga seluruh pegawai apotek.
Manajemen apotek adalah aktivitas untuk mengatur seluruh aspek yang terkait dengan pengelolaan apotek. Atau dengan kata lain, manajemen apotek merupakan sistem tata kelola bisnis apotek dan operasional di dalamnya.
Alasan perlunya manajemen apotek adalah untuk bisa menjalankan bisnis apotek yang sukses. Sebab, manajemen apotek yang baik dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan memudahkan untuk mencapai profitabilitas.
Tanpa adanya manajemen apotek yang baik, apotek berisiko mengalami berbagai masalah, seperti sering kehabisan stok obat, banyak menolak pelanggan, tingkat penjualan/omzet pun jadi rendah. Sehingga apotek akan jalan di tempat, atau bahkan terus merugi.
Ada banyak unsur yang harus diperhatikan dalam pengelolaan apotek. Kamu pun tidak bisa melakukannya secara sembarang. Lalu, manajemen apotek meliputi apa saja? Ya, secara umum manajemen apotek meliputi 5P, yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian. Yuk, kita bahas satu per satu!
Perencanaan pengadaan barang (obat) merupakan proses seleksi obat berdasarkan jenis dan jumlah obat sesuai kebutuhan apotek. Apotek bisa melakukan perencanaan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi periode sebelumnya, dan rencana pengembangan bisnis apotek.
Baca juga:
Agar Sesuai Kebutuhan, Ini Metode Perencanaan Pengadaan Stok Obat
Selain itu, perencanaan pengadaan juga harus mempertimbangkan anggaran yang tersedia. Agar penggunaan anggaran jadi efektif, saat melakukan perencanaan – kamu harus tahu mana produk yang punya kontribusi besar terhadap omzet bisnis dan produk dengan sisa stok minimal untuk dapat diprioritaskan. Sehingga perputaran kas bisnis menjadi lancar.
Proses pengadaan stok obat di apotek harus melalui jalur resmi dan sesuai dengan regulasi. Seperti, harus adanya surat pesanan yang dikirimkan ke pihak distributor (PBF). Lalu, menggunakan surat pesanan khusus untuk pengadaan obat jenis narkotika dan psikotropika, serta wajib dilakukan oleh apoteker penanggung jawab.
Selain itu, pengadaan barang harus mengacu pada defekta yang memuat daftar barang untuk di-restock.
Pemilihan distributor (PBF) juga sebaiknya tidak asal, agar mutu produk yang diterima terjamin kualitas dan keamanannya. Juga pastikan memilih PBF yang punya kebijakan retur produk hampir kadaluarsa (ED).
Penerimaan barang merupakan aktivitas untuk menjamin kesesuaian jenis, jumlah, spesifikasi, dan mutu obat yang diterima dengan yang dipesan. Bila ada ketidaksesuaian antara produk yang dipesan dengan yang diterima, pihak apotek bisa mengajukan retur ke PBF. Termasuk bila ada kondisi fisik barang yang rusak atau masa kadaluarsa yang terlalu singkat.
Bila semua barang yang diterima sudah sesuai, pihak apotek harus segera menginput atau mendata faktur pembelian tersebut, dan meng-update stok barang terbaru. Bila kamu menundanya, akan berpotensi membuat pencatatan stok jadi tidak akurat.
Dalam hal penyimpanan barang, disarankan dengan mengelompokkan sesuai bentuk sediaan dan kelas terapi obat, serta disusun urut abjad (sesuai huruf awal nama obat). Selain itu, penyimpanan produk bisa menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out). Kenapa? Ya, tujuannya agar tidak ada produk kadaluarsa yang sampai ke tangan konsumen.
Dalam hal pendistribusian obat ke konsumen, apotek harus menjamin ketersediaan stok obat di apotek. Dibutuhkan manajemen stok yang baik agar persediaan obat di apotek selalu terpenuhi dan pelanggan dapat terlayani dengan baik. Apotek jadi tak perlu menolak pelanggan karena stok kosong.
Selain itu, dalam pendistribusian obat ke konsumen, pegawai di apotek (apoteker) wajib memberi edukasi seputar penggunaan obat, efek samping obat, sampai memberi rekomendasi obat yang tepat untuk tujuan swamedikasi. Sehingga dapat memunculkan
trust
di benak konsumen.
Agar manajemen apotek dapat berjalan efektif, dibutuhkan strategi biar bisnis apotek dapat terus berkembang. Apa saja strategi yang bisa diterapkan?
Pencatatan stok di apotek harus akurat agar:
Nah, agar
pencatatan stok akurat, kamu wajib segera menginput faktur pembelian saat penerimaan barang. Lalu, selalu catat transaksi penjualan secara
real time dan integrasikan juga dengan pencatatan stok barang. Tidak lupa rutin melakukan
stock opname, misal per bulan, per tiga bulan, atau per enam bulan.
Apa saja yang bisa kamu lakukan agar apotek punya
pelayanan pelanggan yang maksimal?
Pertama, upayakan untuk memberi pelayanan swamedikasi yang baik. Caranya bisa dengan mengumpulkan data pasien (riwayat penggunaan obat, gambaran rasa sakit yang diderita, dan lainnya), sebelum memberi rekomendasi obat yang tepat.
Kedua,
menggunakan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented). Caranya bisa dengan menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama, menunjukkan empati yang tinggi, serta punya motivasi untuk memberi solusi pada pelanggan.
Ketiga, utamakan untuk memberi informasi (edukasi) ke pelanggan. Semua pelanggan yang datang ke apotek punya hak sama untuk memperoleh edukasi seputar cara penggunaan obat, efek samping, dan indikasi obat. Agar pengonsumsian obat dapat dilakukan dengan benar, serta efektif.
Pemasaran dan promosi dapat membantu apotek memperoleh lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan. Caranya bisa dilakukan dengan memanfaatkan media sosial dan whatsapp business milik apotek. Posting ragam konten edukasi seputar kefarmasian dan campaign promo yang sedang berjalan.
Kamu juga menjalin relasi dengan ikut kegiatan komunitas tertentu, atau bekerja sama dengan fasilitas kesehatan lain seperti klinik.
Display
obat di apotek juga bisa dibuat menarik pelanggan untuk membeli. Ajarkan juga pegawai apotek untuk melakukan teknik
up selling dan
cross selling.
Arus kas bisnis apotek harus selalu dipantau untuk mengantisipasi terjadinya pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Lalu, rutin melakukan evaluasi arus kas juga bermanfaat untuk:
Dengan membuat laporan arus kas secara berkala, kamu jadi lebih mudah mengetahui perputaran kas masuk dan keluar. Sehingga berpotensi membuat arus kas bisnis seimbang dan menghindari kerugian.
Tinggalkan cara lama, saatnya kamu beralih menggunakan aplikasi software apotek. Kenapa? Ya, software apotek dianggap mampu menjadikan manajemen apotek lebih efektif. Pekerjaan yang cenderung rumit, bisa dibuat lebih simpel berkat pemanfaatan teknologi digital.
Sebut saja
Farmacare, yang menyediakan
fitur defekta untuk perencanaan pengadaan secara otomatis. Daftar obat di defekta diambil langsung dari histori penjualan di apotek, yang juga memuat informasi stok minimum, serta analisis pareto untuk menentukan produk prioritas.
Selain itu, proses penerimaan barang jadi lebih mudah karena tinggal input faktur ke dalam sistem, stok barang di kartu stok digital akan ter-update
otomatis. Juga, terintegrasi dengan setiap transaksi penjualan di apotek. Proses stock opname jadi lebih mudah, tanpa harus tutup toko. Apalagi, ada laporan penjualan dan laporan laba rugi yang bisa kamu unduh langsung pada aplikasi.
Yuk, daftar
Uji Coba Gratis sekarang untuk dapatkan ragam manfaatnya! Cara mulai uji coba gratis aplikasi Farmacare, bisa kamu lihat di kanal
YouTube Farmacare ID.
Referensi:
Apt. Titi Pudji Rahayu. 30 Oktober 2020. Manajemen Apotek Saat Pandemi COVID-19. Unimugo.ac.id: https://bit.ly/3DbOJ90
Sofian. 10 Strategi Manajemen Apotek yang Efektif untuk Meningkatkan Efisiensi dan Profitabilitas. Medminutes.io:
https://bit.ly/3pJAHZ4
All Rights Reserved | PT Jendela Akses Sehat