Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Halo Farmapreneur,
Terima kasih atas ketertarikan kamu pada Farmacare! Permintaan kamu sudah diterima dan kamu akan dihubungi tim kami dalam 1x24 jam di hari kerja.
Tahap selanjutnya, kamu akan kami tawarkan untuk menjadwalkan sesi demo aplikasi (gratis). Pada sesi ini, kamu akan dijelaskan secara detail mengenai:
Setelah sesi demo selesai, kamu akan dibuatkan akun trial selama 7 hari.
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi sales kami pada nomor 0812 8833 2296 (WA & Telp.)
Sampai berjumpa di sesi demo!
Salam,
Tim Farmacare
Ups, ada masalah dalam mengirimkan pesanmu. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Kabar obat sirup yang sempat ramai karena menyebabkan 323 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia, membuat masyarakat hingga kini masih ragu mengonsumsinya. Padahal sudah ada 340 obat sirup yang dinyatakan aman oleh BPOM dan Kemenkes, sehingga boleh dijual serta dikonsumsi kembali. Hanya saja minat masyarakat belum kembali normal. Masih ada rasa was-was bagi para orang tua untuk memberi anak mereka obat sirup. Lalu, bagaimana cara kerja di apotek agar bisa mengembalikan minat masyarakat tersebut? Berikut Farmacare punya pembahasan dengan para ahli di Webinar “Simpang Siur Sirup: Cara Mengembalikan Omzet dan Kepercayaan Masyarakat” yang bisa kamu simak melalui YouTube Farmacare di sini, dan ulasan di bawah. Simak, yuk!
Dr. Helmin Agustina Silalahi selaku Medical Kalbe Consumer Health mengungkap, gangguan ginjal akut ditandai oleh adanya peningkatan konsentrasi kreatinin/azotemia, dan/atau penurunan produksi urin sehingga frekuensi buang air kecil berkurang drastis secara tiba-tiba. Kenapa, sih, hal ini bisa terjadi?
Ginjal punya tugas menyaring darah dari bahan-bahan tertentu. Terkadang terdapat bahan (racun) berbahaya bagi ginjal yang berpotensi menyebabkan gangguan. Dalam kasus keracunan etilen glikol, bisa ditandai oleh tiga tahapan:
Tahap I
Penurunan fungsi sistem saraf pusat dan gangguan pencernaan (mulas, hilangnya nafsu makan) dalam waktu 30 menit sampai 12 jam setelah etilen glikol tertelan.
Tahap II
Gejala asidosis metabolik seperti mual, muntah, sakit kepala, linglung dalam 12 - 48 jam setelah etilen glikol tertelan.
Tahap III
Gejala gangguan ginjal akut (jarang atau bahkan sama sekali tidak kencing) yang terjadi dalam 1 - 3 hari setelah etilen glikol tertelan.
Masyarakat masih awam dengan informasi di atas. Sehingga cara kerja di apotek yang baik adalah memberi edukasi singkat seputar penyakit tersebut, terlebih bila ada pelanggan yang bertanya. Serta, menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter, bila mengalami indikasi gangguan ginjal akut.
Pegawai apotek punya peran penting mengedukasi masyarakat ketika mereka datang ke apotek. Jangan sampai kamu lewatkan kesempatan baik itu untuk mengajak pelanggan menjadi konsumen cerdas dengan memperhatikan hal-hal berikut:
Ada beberapa soft skill yang harus dimiliki frontliner/pegawai apotek agar mampu memberi pelayanan maksimal ke pelanggan. Apa saja?
Orang-orang yang bekerja dalam hal pelayanan (apoteker) harus memiliki karakter sebagai influence yang mengarah pada people oriented. Dimana kamu harus bisa meyakinkan pelanggan menggunakan sudut pandang mereka. Sehingga output yang didapat, pelanggan jadi yakin bahwa obat sirup aman dan ingin mengonsumsinya kembali.
Kata pepatah, jangan melihat orang dari luarnya – sedikit tidak berlaku bagi apoteker yang dituntut berpenampilan rapi dan bersih. Tujuannya adalah untuk meyakinkan pelanggan, sehingga kamu harus lebih dulu tampil meyakinkan. Keterampilan komunikasi yang baik, harus ditunjang dengan penampilan yang sopan dan bersih – agar edukasi yang diberikan dapat dipercaya. Kamu jadi semakin mudah menarik minat pelanggan untuk kembali mengonsumsi obat sirup.
Apoteker yang bekerja di apotek jelas punya pengetahuan seputar kefarmasian. Namun, perlu reminder atau pembaharuan informasi yang dimiliki apoteker agar terus berkembang. Belajar sebaiknya tidak berhenti di bangku kuliah saja, tapi saat sudah bekerja pun, usahakan tetap mengembangkan pengetahuanmu. Terutama pengetahuan soal produk-produk obat yang ada saat ini. Tujuannya agar kamu bisa memberi rekomendasi/solusi yang benar-benar sesuai. Terlebih kamu jadi makin mudah meyakinkan pelanggan bila mampu mengakomodir setiap pertanyaan mereka.
Kemampuan untuk melakukan up selling dan cross selling juga harus dilatih agar memunculkan inisiatif saat menjual produk yang ada di apotek. Misal, pelanggan meminta obat generik, nggak ada salahnya bila kamu menawarkan obat bermerek yang punya fungsi lebih baik. Kemampuan ini sangat dibutuhkan, terutama untuk menumbuhkan kembali minat masyarakat terhadap obat sirup. Kamu bisa mengedukasi ragam beneficial atau kelebihan obat sirup dari obat lainnya. Agar perlahan dapat membujuk pelanggan untuk membeli produk obat sirup yang sudah dinyatakan aman.
Apoteker dituntut bisa menyediakan layanan kefarmasian dengan penuh perhatian kepada pelanggannya seperti seorang caregiver. Kasus gangguan ginjal akut ini harus ditangani dengan penuh empati, agar tingkat kepedulian apoteker terhadap kesehatan masyarakat makin tinggi. Lalu, berkat ilmu yang dimilikinya, apoteker harus mampu mengambil keputusan yang tepat (sesuai kondisi pelanggan) dengan orientasi mewujudkan masyarakat sehat, serta mampu mengevaluasi setiap keputusan yang telah diambil.
Di atas juga sudah disebutkan bahwa praktisi apoteker sebaiknya tak berhenti belajar. Kamu perlu terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuan (life-long-learner) agar dapat memberikan layanan kefarmasian sesuai perkembangan dunia kesehatan. Selain itu, apoteker sebaiknya dapat memberi edukasi (menyalurkan ilmu yang dimilikinya) tentang kesehatan/produk obat kepada masyarakat melalui penyuluhan, serta praktik apoteker di apotek. Terutama untuk mengedukasi penggunaan obat sirup yang sudah tergolong aman. Dalam setiap pengambilan keputusan serta tahapan edukasi, apoteker harus melakukannya dengan percaya diri agar mampu meyakinkan masyarakat, serta mengembalikan minat mereka ke obat sirup.
Agar pegawai apotek bisa fokus memberi pelayanan terbaik dan maksimal mengedukasi masyarakat, tugas operasional lain bisa dipermudah dengan memanfaatkan software apotek seperti
Farmacare. Apa yang bisa Farmacare lakukan? Yuk, daftar
Uji Coba Gratis
sekarang untuk cari tahu manfaatnya!
All Rights Reserved | PT Jendela Akses Sehat