Apa, sih, yang dibutuhkan seorang apoteker untuk bisa bekerja dengan baik di apotek? Nah, salah satu cara menjadi apoteker handal adalah dengan mencari tahu dulu kekuatanmu ada dimana. Bisa dengan melakukan tes DISC, yang merupakan jenis psikotes untuk mengetahui kecenderungan perilaku dan karakter seseorang, mencakup sifat, sikap, minat, pandangan, dan identitas diri. Dari tes DISC akan terlihat kepribadian mana yang lebih menonjol, antara Dominance, Influence, Steadiness, atau Compliance.
Melalui tes DISC akan terlihat tipe-tipe kepribadian seseorang, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan fungsi tugasnya di apotek. Berikut penjabarannya di bawah ini!
Seseorang yang masuk kategori ini cenderung mandiri dan tegas. Selalu menekankan pada pencapaian hasil, ambisius, blak-blakan, cenderung merasa nyaman dengan konflik, melihat segala sesuatu from the big picture. Kepribadian ini cocok dimiliki oleh mereka para pemilik bisnis, tak terkecuali pemilik apotek (PSA).
Kepribadian ini sangat dibutuhkan bagi mereka yang menjalankan fungsi tugas sebagai frontliner. Kenapa? Tipe influence dikenal punya kemampuan untuk mempengaruhi atau membujuk orang, komunikatif, dan suka membangun relasi/hubungan. Selain itu, mereka cenderung energik dan selalu optimis.
Seseorang di kategori ini sangat mampu bekerja dalam tim, loyal, dan dapat diandalkan. Mereka cenderung punya watak yang tenang, terarah, dan tidak gegabah. Kepribadian ini dibutuhkan bagi mereka yang bekerja di apotek karena tuntutan yang selalu bekerja dalam tim, dan bijak mengambil keputusan.
Tipe ini mengedepankan logika, akurasi, kompetensi, dan sangat berhati-hati (menyukai segala sesuatu yang detail). Kepribadian ini cocok untuk mereka yang bekerja di laboratorium atau yang punya fungsi tugas sebagai quality control.
Selain mengetahui karakter/kepribadian diri lewat tes DISC, ada lagi cara menjadi apoteker handal yang wajib kamu ketahui. Biar pelayanan di apotek makin disukai pelanggan dan membuat apotek selalu ramai. Berikut ulasannya dari Farmacare!
Apoteker dan pegawai apotek lainnya menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan. Mereka punya kewajiban memenuhi hak masyarakat untuk hidup sehat. Jika kamu salah satu dari mereka pasti juga setuju, kan? Yuk, simak cara menjadi apoteker handal berikut!
Komunikasi dengan pasien/pelanggan tentu berbeda dengan komunikasi sehari-hari yang biasa kamu lakukan bersama keluarga/teman. Lalu, apa takaran seorang apoteker dikatakan punya skill komunikasi yang baik? Komunikasi dengan pelanggan dimaksudkan untuk mentransfer ilmu yang kamu miliki. Sehingga bahasa yang digunakan pun harus disesuaikan dengan kemampuan penerimanya supaya bisa dimengerti. Seperti seorang guru, namun tanpa ada kesan menggurui. Kamu harus bisa menempatkan diri di posisi mereka sebagai pasien yang membutuhkan bantuan. Sehingga model komunikasinya harus people oriented.
Kenapa harus demikian? Agar pelanggan yakin dengan rekomendasi produk yang kamu berikan, dan mereka pun percaya setiap solusi yang ditawarkan adalah untuk tujuan membantu – hingga muncul kepuasan di benak pelanggan.
Kamu yang menjalankan fungsi tugas sebagai frontliner, seperti apoteker di apotek – dituntut punya penampilan yang rapi agar dapat meyakinkan calon konsumen. Tak harus mengenakan barang-barang branded, cukup tampil rapi dan bersih (mampu menjaga kebersihan diri). Minimal mengenakan baju kemeja. Coba bayangkan bila pegawai apotek melayani pelanggan dengan rambut berantakan atau mengenakan baju rumah, pasti mereka tidak akan respect kepadamu.
Bahkan
apt. Hendra Agustian, S.Farm, pemilik
Apotek Universe menyediakan biaya khusus setiap bulan untuk kebutuhan penampilan pegawainya. Beliau ingin pegawainya punya tampilan yang berbeda, ketika mereka bekerja dan tidak. Harapannya, konsumen yang datang jadi merasa yakin karena pegawainya punya tampilan meyakinkan.
Sudah punya skill komunikasi yang baik, penampilannya juga OK, harus ditambah punya pengetahuan yang luas. Terutama memahami seluruh produk sediaan farmasi yang dijual di apotek dan kesesuaiannya dengan penyakit yang diderita pasien. Meski pegawai di apotek sudah punya ilmu yang memadai, namun perlu strategi reminder. Agar pelayanan di apotek lebih maksimal dan pelanggan selalu mendapatkan solusi dari penyakit yang dideritanya. Setiap kali pelanggan datang, pegawai apotek sudah tahu harus merekomendasikan obat apa, pesan apa yang harus disampaikan ke pelanggan, sehingga mereka merasa benar-benar dibantu oleh pegawai apotek.
Pak Hendra menambahkan, beliau menjadwalkan tugas presentasi kepada karyawannya dengan pembahasan ilmu kefarmasian. Misal, diberitahukan satu minggu sebelumnya untuk dibahas minggu depan terkait penyakit flu atau demam, dan sediaan farmasi apa saja yang tersedia di apotek untuk menyembuhkan penyakit tersebut, yang ingin jadi fokus penjualan. Tujuannya adalah untuk menambah wawasan (bagi yang belum tahu), atau bagi yang sudah tahu bisa jadi strategi
reminder.
Selain itu, dapat melatih kemampuan komunikasi pegawai saat berhadapan dengan pasien/pelanggan yang datang ke apotek.
Selling skill merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau membeli suatu produk/barang. Meningkatkan selling skill bisa dilakukan dengan melatih cara berbicara saat berjualan, seperti pilihan kata yang digunakan, nada bicara, kontak mata, dan teknik closing sales. Juga menjaga hubungan interpersonal dengan mau mendengarkan keluhan pelanggan dan berupaya mencarikan solusinya. Serta, kemampuan negosiasi untuk memperoleh kesepakatan terbaik dengan pelanggan.
Saat bernegosiasi, kamu bisa menerapkan strategi
cross selling dan
up selling – yang menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan rata-rata belanja per konsumen, dan melatih kreatifitas serta inisiatif pegawai apotek. PSA bisa secara rutin memberi pelatihan ke pegawainya agar penerapan strategi ini berjalan dengan baik.
Itu tadi
insight
seputar cara menjadi apoteker handal yang bisa coba kamu terapkan. Kalau berhasil, jangan lupa sebarkan ke yang lain, ya. Selamat mencoba!
Referensi:
Cynthia Astari. 14 Oktober 2021. Tes Kepribadian DISC dan Fungsinya di Proses Rekrutmen dan Dunia Kerja. Talentics.id (Blog): https://bit.ly/3jUJioy
Farmacare ID. 20 Desember 2022. Simpang Siur Sirup: Cara Mengembalikan Omzet dan Kepercayaan Masyarakat. Youtube.com: https://bit.ly/3QbnHnL
Tim Qiscus. 6 Desember 2021. 9 Selling Skills yang Harus Dimiliki untuk Meningkatkan Omzet Penjualan. Qiscus.com (Blog): https://bit.ly/3GKiYGx