Pareto Adalah: Pengertian dan Kegunaannya untuk Bisnis Apotek
Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Coba Gratis Farmacare
Pareto dalam bisnis apotek diperlukan untuk menganalisis kebutuhan apotek saat perencanaan pengadaan barang (obat). Konsep yang berlaku pada analisis pareto adalah penjualan produk sebesar 20% mampu memberi dampak pada 80% kesuksesan angka penjualan sebuah bisnis. Sehingga kamu hanya perlu memaksimalkan 20% tersebut, agar bisnis jadi lebih efektif dan efisien.
Biar lebih jelas lagi, yuk simak ulasan di bawah ini!
Pengertian pareto
Pareto adalah analisis untuk mengidentifikasi dampak yang dibuat oleh suatu komponen dari suatu sistem terhadap keseluruhan sistemnya. Prinsip pareto juga disebut sebagai aturan 80 - 20, dimana sekitar 80% peristiwa yang terjadi disebabkan oleh 20% faktor penyebabnya.
Itu artinya, ketika ingin meningkatkan hasil di area 80%, harus fokus memaksimalkan area 20% sebagai kontribusi paling vital.
Pentingnya analisis pareto bagi bisnis apotek
Ketika apotek sudah berjalan beberapa bulan, kamu bisa melakukan analisis pareto untuk mengetahui produk yang harus diprioritaskan dalam pengadaan barang. Sama halnya dengan penentuan kebutuhan obat di apotek menggunakan metode konsumsi, yaitu berdasarkan data penggunaan produk obat di periode sebelumnya.
Di apotek sendiri, seringnya menggunakan analisis pareto ABC yang membagi masing-masing produk berdasarkan persentase kontribusinya terhadap omzet bisnis apotek. Pareto ABC mengelompokkan produk obat menjadi kategori A, B, dan C.
Kategori A
Merupakan kelompok obat yang memiliki persentase kontribusi paling tinggi terhadap omzet apotek, yaitu hingga 80%. Dengan kamu fokus menjual produk yang masuk dalam kategori A, sudah mampu menutup target omzet bisnis. Sehingga dalam pengadaan dan penjualan, obat di kategori A harus diprioritaskan agar omzet bisnis dapat tercapai.
Kategori B
Kelompok obat di kategori B memberi kontribusi terhadap omzet apotek sekitar 15%. Kelompok obat ini biasanya yang punya penjualan agak lambat (tidak sebanyak kelompok A) atau obat banyak terjual namun harganya cukup murah sehingga marginnya juga kecil.
Kategori C
Kelompok obat yang masuk kategori C adalah produk obat yang memberi kontribusi pada omzet apotek sekitar 5%. Kategori ini biasanya terdiri dari produk obat yang penjualannya paling lambat, namun harus tetap ada/dijual apotek. Bila anggaran pengadaan apotek terbatas, produk obat di kategori C bisa ditunda dulu atau distok dalam jumlah yang sangat sedikit.
Kegunaan analisis pareto bagi bisnis apotek
Analisis pareto sangat berguna bagi bisnis, terutama bisnis retail seperti apotek yang menjual ribuan produk (SKU). Analisis pareto adalah salah satu cara yang membuat bisnis berjalan lebih efektif dan efisien. Berikut beberapa kegunaanya, yaitu:
Meningkatkan keuntungan
Dengan metode pareto ABC, kamu tahu kelompok produk obat berdasarkan kategorinya. Tahu mana area potensial yang harus dimaksimalkan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas bisnis.
Prioritaskan produk yang masuk kategori A saat pengadaan barang dan saat melakukan
up selling/cross selling
di apotek. Dengan begitu, omzet apotek bisa naik. Kamu pun bisa melakukan pengadaan barang lebih efektif sesuai
budget
yang telah dianggarkan.
Bantu mengidentifikasi masalah
Kamu tau nggak? Ketika ngerasa bisnis apotek stuck dan hanya jalan di tempat, analisis pareto bisa bantu kamu menemukan sumber masalahnya. Misal, omzet apotek selama tiga bulan berturut-turut tidak bertambah, bahkan cenderung sering nombok. Kamu dapat mencari tahu penyebabnya dengan melakukan analisis pareto.
Apakah selama ini sudah menjual produk yang tepat? Yaitu, produk yang menyumbang omzet bisnis paling besar. Apakah pengadaan barang juga sudah efektif? Yaitu, dengan memprioritaskan produk kategori A berdasarkan analisis pareto. Apakah anggaran pengadaan sudah sesuai? Yaitu, tidak lebih dari 80% - 85% omzet apotek agar tak
over budget.
Baca juga:
5 Cara Deteksi Kesehatan Bisnis Apotek, Penting Banget!
Meningkatkan kualitas pelayanan di apotek
Produk yang masuk kategori A berdasarkan analisis pareto ABC, bisa disebabkan oleh permintaan yang sangat tinggi (produk terlaris), atau karena margin produk yang tinggi sehingga lebih cepat mencapai target penjualan.
Bila karena
demand yang tinggi, apotek harus menjamin ketersediaannya agar pelanggan tetap terlayani dengan baik. Bila karena margin yang tinggi, jangan sampai harganya menjadi tidak kompetitif dan mengecewakan pelanggan.
Rumus analisis pareto ABC
Untuk menganalisis produk obat yang ada di apotek masuk ke dalam kategori A, B, atau C, berikut rumus yang bisa digunakan:
Nilai Pemakaian = Harga Satuan x Jumlah Penjualan
Persentase Nilai Pemakaian = Nilai Pemakaian : Total Omzet Penjualan
Misal, Apotek A dalam periode tiga bulan menjual produk Panadol sebanyak 100 strip dengan harga satuan Rp12.000. Apotek tersebut memiliki total omzet penjualan selama tiga bulan sebesar Rp20.000.000.
Nilai Pemakaian = 12.000 x 100 = 1.200.000
Persentase Nilai Pemakaian = 1.200.000 : 20.000.000 = 0,06%
Perhitungan di atas dilakukan pada masing-masing produk obat di apotek. Urutkan mulai dari yang persentase paling tinggi ke paling rendah. Produk dengan persentase paling tinggi masuk kategori A dan yang paling rendah masuk kategori C.
Eits
tapi, analisis pareto ABC dapat dengan mudah kamu lakukan menggunakan aplikasi software apotek. Seperti Farmacare, pada fitur
Defecta akan terlihat produk obat apa saja yang masuk kategori A, B, dan C.
Jadi tinggal
sat set, analisis sudah terhitung otomatis dari riwayat transaksi penjualan di apotek. Kamu
nggak
perlu pusing
ngitung-ngitung
lagi. Tinggal prioritaskan produk yang masuk kategori A saat pengadaan, dijamin lebih efektif. Yuk, daftar
UJI COBA GRATIS
sekarang juga!
Referensi:
Alfa Zudia, dkk. Analisis Pengadaan Obat-Obat Pareto dengan Penerapan EOQ dan ROP di Instalasi Farmasi RS PKU Muhammadiyah Bantul. Etd.umy.ac.id: https://bit.ly/3NVAlXe
Nurul Ayesya. 21 Juli 2022. Analisis Pareto dalam Perencanaan Produk di Apotek. Apotekdigital.com (Blog): https://bit.ly/3rxp6g7