Baca artikel selengkapnya di bawah formulir Coba Gratis
Halo Farmapreneur,
Terima kasih atas ketertarikan kamu pada Farmacare! Permintaan kamu sudah diterima dan kamu akan dihubungi tim kami dalam 1x24 jam di hari kerja.
Tahap selanjutnya, kamu akan kami tawarkan untuk menjadwalkan sesi demo aplikasi (gratis). Pada sesi ini, kamu akan dijelaskan secara detail mengenai:
Setelah sesi demo selesai, kamu akan dibuatkan akun trial selama 7 hari.
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi sales kami pada nomor 0812 8833 2296 (WA & Telp.)
Sampai berjumpa di sesi demo!
Salam,
Tim Farmacare
Ups, ada masalah dalam mengirimkan pesanmu. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Melihat dari total uang yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk pembelian obat, potensi pendapatan industri farmasi bisa mencapai Rp400 triliun per tahun, lho. Peluang emas yang harus dimaksimalkan karena potensi cuan yang sebenarnya besar.
Tapi sayang, jika omzet apotek milik mu terus
stagnant
dan tidak ada peningkatan. Mungkin ada upaya yang perlu kamu lakukan lagi agar omzet apotek dapat tumbuh. Nah, berikut
Farmacare
mau
ngulas
– 5 cara baru untuk meningkatkan omzet apotek. Apa saja? Yuk, simak!
Ada banyak penyebab target omzet apotek tidak bisa terpenuhi. Salah satunya adalah apotek sering kehabisan stok produk obat. Sehingga banyak menolak pelanggan karena produk yang mereka cari tidak tersedia di apotek. Lalu, pelanggan akan beranggapan bahwa apotek kamu tidak lengkap dan tidak mau datang kembali.
Itu mengapa, pengelolaan stok obat sangat vital bagi bisnis apotek.
Bagaimana cara mengelola stok obat yang baik? Pertama-tama kamu harus pastikan bahwa ada integrasi antara pencatatan stok di kartu stok dengan catatan keluar - masuknya obat di apotek. Lebih baik lagi bila proses update stok dilakukan secara otomatis.
Misal, ada pelanggan datang membeli 2 strip Paracetamol. Lalu, ketika pegawai apotek menginput penjualan tersebut pada sistem kasir, otomatis pencatatan stok pada sistem juga ikut berkurang. Pegawai sudah tidak perlu lagi melakukan
update
secara manual.
Begitupun saat ada barang datang (masuk), cukup dengan menginput faktur pembelian, stok pada sistem ikut bertambah. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya selisih stok. Kamu bisa simak tips bijak mengelola stok obat lainnya
di sini.
Eranya digitalisasi membuat masyarakat ingin yang serba cepat dan simpel. Itu mengapa, bisnis juga perlu beradaptasi, termasuk bisnis apotek. Salah satu cara agar kamu bisa memfasilitasi pembelian online, yaitu dengan memanfaatkan WhatsApp Business.
Biasa disebut juga dengan WA Bisnis, kamu bisa menginput katalog produk obat yang dijual apotek dan memudahkan pelanggan melakukan pembelian produk yang mereka butuhkan. Dengan fitur keranjang, pelanggan cukup memilih produk pada katalog, lalu akan langsung terhubung ke ruang obrolan untuk bisa diproses oleh pegawai apotek dan mengirimkannya ke alamat pelanggan.
Adanya WA Bisnis, memudahkan apotek untuk menyediakan layanan
delivery service. Pelanggan bisa membeli obat tanpa harus datang langsung ke apotek. Namun, pemilik dan pegawai apotek secara aktif harus mempromosikan nomor WA Bisnis tersebut kepada para pelanggannya.
Baca juga:
5 Tips Penggunaan Whatsapp Business untuk Meningkatkan Penjualan di Apotek
Sudahkah kamu mengenal strategi pemasaran 4P? 4P adalah konsep marketing yang memadukan unsur/elemen Product, Price, Place, serta Promotion. Mari kita bahas satu per satu di bawah ini:
Memberi pelayanan maksimal pada pelanggan bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, menimbulkan trust, hingga berujung pada peningkatan omzet apotek. Dimulai dari memberi pelayanan swamedikasi yang baik dengan membantu pelanggan memilih dan menggunakan obat secara benar. Agar terapi obat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain itu, wajib melakukan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan menempatkan mereka sebagai prioritas utama. Kamu sebagai apoteker diharap mampu menunjukkan empati yang tinggi dan punya keinginan memberi solusi atas masalah mereka. Tidak lupa, memberi edukasi seputar obat yang dibeli oleh pelanggan.
Baca juga:
Saat Pelanggan Beli Obat di Apotek, Beri Edukasi Ini di 1 Menit Pertama
Pengadaan barang harus dilakukan secara efektif agar tidak merugikan omzet apotek. Salah satunya dengan melakukan perencanaan pengadaan. Misal, pada aplikasi Farmacare terdapat fitur Defekta yang otomatis mencatat stok barang yang perlu repurchase.
Tidak hanya itu, cermat dalam memilih distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF) juga menjadi faktor penentu efektivitas pengadaan barang.
Saat ini, sudah banyak
channel
pembelian barang selain melalui
sales
PBF. Seperti, dengan melakukan pembelian
online
melalui
Farmacare Order. Fitur baru yang disediakan Farmacare ini memudahkan apotek melakukan pengadaan barang yang lebih sistematis.
Mulai dari pemesanan hingga bayar tagihan ke berbagai PBF/distributor di Indonesia, cukup dilakukan melalui aplikasi Farmacare. Jadi prosesnya lebih cepat, mudah, transparan, dan mampu mengurangi risiko kesalahan
sales
PBF ataupun pegawai apotek.
Ada banyak manfaat bagi apotek yang memanfaatkan Farmacare Order, seperti:
Jadi, urusan operasional apotek mulai dari perencanaan pengadaan, proses pengadaan, sampai pengelolaan stok semua terintegrasi dalam satu aplikasi. Tak perlu repot lagi jika semua urusan sudah diberesin sama
Farmacare. Kalau
nggak
percaya, coba
Free Trial sekarang, yuk!
All Rights Reserved | PT Jendela Akses Sehat